Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Friday, May 4, 2012

Menjemput Jodoh (1)


Satu satu semuanya terselesaikan...

Pelan tapi pasti, waktu akan berlalu, sementara jam terus berdetak, jantung ini pun selalu berdebar, hamdalah selalu terurai dari bibir ini, tatkala aku sendiri setengah percaya dengan apa yang terjadi..

Bulan lalu, yaa.. Bulan lalu seseorang menanyakan sesuatu padaku, pertanyaan yang menurutku sebenarnya hanyalah bercanda semata. Pertanyaan tentang kriteria calon suami idamanku...

Jawabanku hanya sebait, seiman dan baik.. Lalu si mak comblang dengan terang terangan membuka handphone pintarnya, mencari secara random nama contact messenger nya. Lalu keluarlah kalimat itu :

"Sama feri aja, dia ganteng kan ya yank?" Tanya sang mak comblang meminta dukungan kepada istrinya..

"Iya, ganteng, pasti nanti anaknya cakep, calon mantu kita jd cakep jg pa.." Jawabnya usil

Memang aku pernah 'nyeletuk' saat anak pasangan mak comblang ini datang ketempatku bekerja.

"Wuahh, arza ganteng, jadi mantu aunty cicil aja yaa.. Mau yaa?" Candaku

"Boyeeh tantee, kapan nikah?" Jawab mamanya jahil

*jleb!!*

Gimana mau menikah, pacar aja gak punya.. Kapok!

*3 july 2011...*


Jadilah akhirnya aku berkenalan dengan lelaki itu, dari berkirim foto melalui mak comblang, sampai akhirnya mengobrol melalui ввм, singkat cerita, sang lelaki mengajak bertemu. Tentu saja dengan prosesi penjemputan aku di mess terlebih dahulu. Mengingat aku tidak mengerti kota yang baru bagiku ini.

"Aku jemput kamu jam 8 ya.." Tawarnya melalui pesan instant.

"Ok!" Jawabku ogah-ogahan

.....20:00 wib

*menunggu digerbang*

....20:25 wib

*duduk dimuka teras*

....20:48 wib

"Tuuut....tuuut....tuuuut....tuuuut" Tidak ada jawaban diseberang sana

Sialan nih cowok! Pikirku saat itu, tidak pernah seumur hidup aku dibuat menunggu oleh cowok. Apalagi di pertemuan PERTAMA!

Berbalik, aku mencoba kembali ke kamar.

*tiiiiiinnn*

Suara klakson mengagetkan ku.. Sompret!!

Aku pun berbalik arah bersiap meninju klakson 'genit' itu

"Cicil kan? Yukk, berangkat, sorry terlambat.." Jawab si lelaki

Erghhhh.... Kalau bukan karena niat baik si mak comblang yang bernama Ardian dan Meiza, sudah ku timpuk lelaki ini!

"Wuidiiih, kurang subuh mass jemputnya! Gila yakk, disuruh nunggu 1jam diluar...ckckck, terr,..laa..luuu..." semprotku jengkel

"Hehe, maaf ya mba..:D" jawabnya sambil nyengir kuda

"Tiada maaf bagimu!! *hallah*.. Udah yuuk, cepetan, laper nihh" jawabku menyudahi, sebelum lebay ku menjadi jadi

Wuzzzz... Kendaraan roda doa itu pun melaju, menyusuri kota surabaya di malam hari, romantis! Adem, tidak seperti siang hari, yang panasnya menyengat seperti oven untuk bikin cookies!

kami memasuki pelataran parkiran resto siap saji yang I'm lovin it itu, lalu aku pun turun setelah dipersilahkan dan suara mesin berhenti.

"Kamu makan apa cil?" Tanya si lelaki bertubuh kekar tersebut

"Nasi, ayam 2, kentang, sup, beef burger, sm milo!" Jawabku cepat

"Wheww... Berapa tahun ga makan mba?" Tanyamu takjub

"Bawel deh ahh, aku belum makan dari siang niih.. Belum lagi tadi nunggu se-jam.."protes ku

Kamu pun manggut manggut sambil melongo. Merasa bersalah karena berkomentar.

Haha, kesan pertama yang sangat jauh dari mempesona! Biarlah, aku kelaparan soalnya!

"So??.." Ucapmu membuka percakapan

"So? Toy?..." Jawabku sekenanya sambil mengunyah ayam dan kentang bersamaan.

"Gimana setelah ketemu aku? Lelaki biasa, arek suroboyo.." Lanjutmu merendah

"Ya gak gimana gimana" tukasku

Ssshhh.... Diam, kami sibuk dengan makanan masing masing

"Masa lalu aku gak terlalu bagus, aku bukan orang dari kalangan yang atas, hidup aku sederhana, pekerjaan aku pun biasa...." Ceracaumu tanpa koma

"Trus,kenapa?" Jawabku cuek

"Aku mau mencari istri," sambungmu ragu

Hmm.... To the point amat nih cowok. Ketemu juga baru beberapa jam yang lalu

"Trus??" Tanyaku

"Apa kamu masih mau ketemu aku setelah ini? Setelah tau aku? Karena setahuku orang jakarta itu kan belagu, pilih pilih teman, ga level lah..." Tanyamu hati hati namun terkesan mengajak berantem

"Emang!! We'll see lah..." Jawabku sebal!

Aku masih kapok, jujur.. Tapi, kalau ga dicoba, gimana bisa hilang trauma nya?

Selesai mengobrol, aku pun segera meminta pulang. Hoaamm.. Aku sudah mengantuk!

Sepeda motor melaju dengan kecepatan sedang, mengitari kota surabaya. Kami saling membisu. Sampai akhirnya tiba didepan mess kantorku.

"Makasih ya, buat makan malamnya.." Ucapku sopan

"Sama sama, maaf tadi bikin kamu menunggu lama" timpal mu

"Yaa, belum sampe jamuran sih.."

Lelaki bernama Fey itu pun tersenyum. Teduh!

"Besok, kamu mau temenin aku ke sutos gak?" Tanya fey

"Jam brp? Kalo malam, aku bisa..."

"Jam 7 kok, kamu udah pulang tah cil?"

"Udah, gak pake telat ya.." Jawabku mengingatkan

"Pasti!" 

Fey pun pamit pulang


*10 juli 2011* at Tator Sutos

"Aku ngerasa kayak udah lamaaa sekali kenal sama kamu.. Banyak kesamaan diantara kita, hobi travelling, makan, nonton,foto... Apa kamu mau jadi istri aku cil?" Tanyamu serta merta

"Hah???..." Jawabku sambil tersedak saat menyuap nasi goreng mawut pesananku "apa??.." Lanjutku mencoba memastikan apa yang barusan aku dengar

"Menikah dengan aku??" Tanya mu mengulang

"Tapi kamu kan belum kenal keluarga aku, kamu aja belum tau aku kerja dimana.. Kalau keluarga aku penjahat gimana? Emang ga malu??jangan asal ngomong!" Jawabku beruntun

"Entahlah, tapi aku ngerasa kamu yang aku cari,  kalaupun keluargamu tidak baik, tapi aku ga ngeliat hal buruk apapun dari kamu. Masalah kamu kerja dimana, aku tidak ambil pusing, walau aku tau kamu seorang kasir, yang pendidikanmu rendah, tapi kamu nyambung setiap aku ajak ngobrol... Aku... Sayang kamu cicilia... Aku mau menjaga kamu, karena kamu sendirian dikota ini. Kota tanah kelahiranku.." Fey berusaha meyakinkan aku

"Tapi... Aku belum kenal keluarga kamu fey... Menikah itu ga gampang, kalau keluarga kamu tidak terima aku gimana? Itu akan menyakitkan buat aku, kecewa aku akan sangat panjang..." Jawabku nanar

Bukan aku tidak menyukai lelaki ini, bukan pula aku tidak ingin menikah. Tapi, ketakutan aku akan ibu mertua yang otoriter, yang bengis terhadap menantu perempuannya.. Apalagi dia orang surabaya! Yaaa, daerah panas yang menurut seluruh orang, kata kata mereka selalu kasar.. Arek suroboyo, bondo nekat!  Ahh, aku bergidik ngeri!

"Aku sudah bilang ke orang tua aku, mereka ga sabar ingin ketemu kamu.. Tanggal 28 kamu libur kan? Kita ketemu orang tua ku ya, makan malam bersama keluarga aku.. Aku jemput kamu di mess... Kamu siap kan??"

Woww!! Ini bukan mimpi kan? Halooo, aku sedang di sutos, bising disini.. Aku tepuk muka aku... Aww!! Sakit! Ini nyata.. Aku akan bertemu KELUARGA nya.. Yaa, calon keluarga baru aku.. Oh my god!! Tanggal berapa ini?? Harus aku catat perbincangan yang membahagiakan ini

"Iya, insyaAllah aku siap.. " Jawabku terbata bata

Dia pun mengantarku kembali ke mess, setelahnya.

"Jam berapa kamu jemput aku tanggal 28 nanti?" Tanyaku meyakinkan setibanya diparkiran mess

"Jam 5, mama, ayah, adek dan kakakku akan kesana jam 6. Kita ketemu di resto dekat rumahku.. Dandan yang cantik ya! ;)" jawabmu usil

Ahh... Kamu tidak tahu sih, aku grogi!! Mati akuu, pakai baju apa nih??????


*28 juli 2011*

"Haduuh, aku udah cantik belum? Keliatan gendut ga? Matching ga sih warna jilbabnya? Nanti aku ngomong apa nih sama ibu dan bapak?...." Tanyaku bertubi tubi

"Sudah cantik sayang, sangaat matching, omongin aja apa yang mau kamu omongin. Ya... " Jawabmu tenang sambil tersenyum

"Bener???" Jawabku memastikan

"Betul!" Jawabmu sambil mengerlingkan mata

Ahh... Rasanya aku sudah mulai jatuh cinta!

Akhirnya yang ditunggu tunggu pun datang, ibu, bapak, mba dewi, datang sambil menggendong Sihan, keponakan dari adikmu yang kamu ceritakan.

"Cicil..."

"Cicil..."

"Cicil.."

Jawabku sambil menyalami anggota keluarga mu satu satu sambil melemparkan senyuman maut ku.

"Gimana mba cicil, betah di surabaya? Udah kemana aja?" Tanya ibu mu ramah

"Alhamdulillah bu, sejauh ini betah.. Semuanya murah, deket lagi kalau kemana. Udah ke suramadu juga kok" jawabku sopan

"Kenal mas feri dimana?"

Aku pun menceritakan kronologis perkenalan dan pertemuan kita. Cerita yang aku sendiri tidak tahu darimana mulanya kita menjadi dekat.

"Sebetulnya, mas feri itu..........."

Aku mendengarkan dengan seksama.

*Deg!!!* "Ya Allah..."jeritku dalam hati

Aku mulai tidak tahan. Dadaku sesak.. Tidak enak sekali.. Rasanya mau menangis.. Aku pun pamit sebentar ke kamar mandi

Ditoilet itu, aku tidak kuasa membendung semuanya... Tangisku pecah, sesegukan karena mencoba menahan suara getaran bibir dan gigi..

Aku terharu, keluargamu begitu baik.. Ketakutan aku akan pernikahan, mertua, ipar.. Lenyap!! Ini keluarga idamanku.. Aku jatuh cinta!! Ya, akhirnya aku jatuh cinta.. Semakin mantap dalam jatuh cinta karena kebaikan keluargamu.

Seandainya aku jadi bagian dari keluargamu sepenuh dan seterusnya.... Aku berandai-andai

* 3 Agustus 2011 *

"Bunny, kata mama sm papa, semua orang rumah gak jadi mudik. Pada lebaran di jakarta. Soalnya tgl 5 udah pada masuk sekolah, kuliah dan kerja..." Ucapku melalui telpon

"Oya? Jadi kamu bisa lebaran bareng keluarga kamu donk? Ga jd lebaran sama keluarga aku ya?" Jawabmu

"Iya... Aku kangen mereka, bunny! Boleh ya? Aku pengen naik kereta deh, tapi aku belum pernah..." Jawabku menggantung

"Aku temani ya?? Nanti setibanya di jakarta, aku langsung balik ke surabaya..." Tanyamu menawarkan

"Hmm...boleh! Pesenin tiket keretanya ya, yang argo anggrek! Tgl 28 agustus pagi!" Jawabku cepat, saking antusiasnya

"Ok!"

17:00WIB Tunjungan Plaza (Hachi-Hachi)

"Hunny..." Panggilmu

"Yess bunny! Kenapa?.." Jawabku

"Setelah aku pikir-pikir, dari pada aku buang waktu seperti rencana awal, bagaimana kalau aku datang kerumah kamu sekalian, melamar secara pribadi ke orang tua kamu? Kamu mau ga, MENIKAH dengan aku?......" Tanyamu

Astaga!!!! Ini hari apa? Jam berapa? Aku mimpi apa semalam?

"Aaa..aa...aapa bunny??"Tanya ku, gagap..

"Cicilia Coprina, mau kah kamu menikah dengan aku? Menjadi istri seorang Feri Firmansyah?..." Tanyamu mengulang

"Aa...aa..akuu...mau!" Jawabku masih tergagap

Oh my god! Aku baru kenal lelaki ini 1bulan yang lalu... Dan dia mengajakku menikah?? Iya, menikah! Segitu yakin nya kah ia denganku?? Masya Allah.... Beruntungnya aku!

"Alhamdulillah.. Syukurlah, aku pikir kamu tadi akan menolak. Aku legaaa sekali! Aku akan urus ijin aku dikantor..." Ucapmu riang, penuh syukur

Ahhh... Lelaki ini.. Bagaimana bisa? Pertemuan yang awalnya biasa saja, malah cenderung menjengkelkan. Orang surabaya menyebalkan!

Tiba tiba aku teringat ucapanku dengan Atni, temanku di surabaya "iiih, aku ga mau deh sama orang surabaya, udah kasar, norak, ga ada ramah ramahnya.. Erggh!!" Ucapku penuh emosi kala itu

Tapi apa yang terjadi kini? Ketulah kah aku? Disatu sisi mungkin. Tapi disisi lain, aku bagai mendapat durian runtuh! . Bagaimana tidak? Walau dia orang surabaya, tapi penyayang sekali, seperti suami tanteku yang asli wonogiri. Benar benar lelaki idaman!

Aku pun teringat obrolan ku dengan sahabatku Windy.

"Jadi bagaimana? Udah yakin? Gw ga mau lo diisengin cowok lagi loh cil. Inget ga, sumpah serapah si A waktu dulu. Lo dibilang ga akan ngedapetin yang lebih baik dari dia!" Kata windy mengingatkanku.

*tersenyum* "ukurannya apa, lebih baik nya? Dia juga ga cukup baik.. Kalau baik, ga akan dia mengkhianati cil, 'menikah' dengan perempuan yang sangat cil wanti-wanti untuk dijauhi. Ekonomi? Itu bukan yang utama. Pendidikan? Sama kok!. Keluarga? Perlakuan? Fey jauuuh lebih baik dari dia, cil ngedapetin apa yang cil cari. Keluarganya baiiik banget sama cil, apa lagi yang kurang? Ga ada! Semua nya udah cukup. Mama sama papa juga udah ok! " Jawabku tenang dan mantap


****

* 15 Agustus 2011*

Tiket kereta untuk berangkat dan pesawat untuk pulang sudah ditangan. 13 hari lagi aku akan ke jakarta bertemu orang tuaku, didampingi Feri, calon suami ku.. Ahh, jodohku ternyata di surabaya. Harus aku yang menjemputnya.

"Hunny..."

"Yess bunny!" Jawabku lembut, menoleh ke arahmu.

"Akuu, akuu grogi! Deg-deg-an..kuatir, seneng, semua campur aduk. Aku ga pernah begini. Rasanya takut sekali mengecewakan keluarga kamu. Ketakutan aku akan kehilangan kamu sangat besar..." Ucapmu

"Semua akan baik baik saja sayang... Kamu ga akan kehilangan aku, malah kamu akan disayang banget sama seluruh anggota keluarga aku. Percaya deh!" Jawabku meyakinkan keragu-raguanmu..

"Aku sayang kamu hunny...."

"Aku juga, bunny!"

Dan kami berdua pun pulang, tidak sabar menunggu datangnya hari kemenangan.

*28 Agustus 2011*

"Mamam..... Papap... Jenoong!!!" panggilku setengah berteriak melihat anggota keluarga yang aku rindukan berada tidak jauh dar tempatku berdiri. Rindu!

"Kakaaaaak....." Teriak mereka berbarengan

Ahh... Keluargaku, yang sangat kurindukan. Kami pun berpelukan, mencium pipi. Tidak lupa aku memperkenalkan Feri, calon menantu mereka sekaligus calon abang ipar Cita. Adikku yang paling bontot.

"Mam, pap, ini Feri.." Aku memperkenalkan Fey

Feri langsung menjabat erat tangan mama dan papa dengan hormat, disambut pelukan mama dan papa yang hangat. Alhamdulillah!

"Ciehh, kakak.. Punya calon suami!!" Ledek cita

***

"Ayo kak, katanya mau beli bahan. Keburu tutup nanti." Panggil mama membangunkanku

"Iyaa..." Jawabku lunglai

Dengan mata masih terpejam, aku melangkah ke kamar mandi. Kami akan ke toko bahan hari ini, mencari bahan kebaya yang cocok untuk dijahit menjadi baju akad nikah pada pernikahan kami nanti.

"Yang ini aja deh mam, lebih simpel. Kakak ga suka yang rame itu.." Pilihku

"Iya, yang itu sederhana jidda. Bagus!" Jawab fey sambil tangannya tetap menggenggam handphone pintarnya membuat video, merekam adegan ku sedang mencoba kain untuk dijadikan bahan kebaya.

Fey menghampiri ku yang sedang mematut diri di cermin memperhatikan kain yang membalut badanku.

"Calon istriku cantik!" Ucapmu mesra, "Kita akan menikah ya jidda? Ini mimpi gak sih? Kalau ini mimpi, aku gak mau bangun dari mimpi indah ini" katamu jujur

Aku pun! Aku bahagia, semuanya seperti mimpi. Aku pun nyaris tidak percaya. Kamu bahkan membuatku merasa menjadi wanita paling beruntung di seluruh pelosok negeri.

Aku tersenyum. Dan aku lihat kamu pun tersenyum. Sambil mengecup lembut keningku.

***

Lebaran telah berlalu. Hari ini aku dan Fey berencana melakukan foto untuk kenang-kenangan pada pernikahan kami nanti. Kami pun menuju Kota, yang terletak di sebelah utara kota jakarta. Beberapa orang menyebutnya prewedding. Namun aku dan Fey lebih suka menyebutnya foto iseng.

Aku dan Fey sudah janjian mengenakan baju berwarna putih dengan jeans belel kebanggaan kami. Fey terlihat gagah mengenakan Hem putih bergarisnya. Gagah? Hey! Aku mulai memujinya sekarang.

Kami pun berpose, sesi foto dimulai dengan senyum penuh arti dari kami berdua. Fey mendekatkan mulutnya kekupingku. Sambil bertanya

"Kita prewedding ya sayang? Aku gak percaya hunny.. Kemarin kita fitting baju, memilih undangan dan catering, lalu sekarang foto,.." Katanya penuh haru

Aku hanya tersenyum. Menenangkannya, calon suami ku terkasih!

***

Empat hari aku lalui penuh bahagia bersama keluargaku dan Fey. Semua anggota keluarga sangat senang dengan bergabungnya Fey. Karena ia bisa berbaur melebur dengan kegilaan anggota keluargaku yang lain. Senangnya!

Aku pun kembali ke surabaya dengan perasaan sangat bahagia, namun tetap tak henti - hentinya mengucap syukur atas semua berkah dan kemudahan yang diberikan padaku, dan juga Fey oleh Allah SWT.

****

*9 September 2011*

"Jidda, bangun... Bangun Jidda! Kita mau menikah... Kita mau lamaran dua hari lagi, bangun Jidda! Banguuuun.... Jangan bikin Jiddi kuatiiir... Jidda!!! Jidda!!!  Jangan tinggalin Jiddi... Jidda pleaseeee..." Lamat lamat aku dengar suara Fey. Fey terdengar sangat panik dan histeris.

Ahh, semua badanku lemas, tidak bisa digerakkan. Kepala aku pun sakit sekali. Fey,.. Lelaki itu, aku tak ingin membuatnya khawatir.

"Jiddi..." Ucapku lemah

"Iya...Jidda, please, buka matanya..." Ucapmu khawatir dengan nada setengah berteriak

Aku pun mencoba membuka mata, beraat sekali. Begitu terbuka, samar samar aku lihat kamu bermandikan peluh. Wajahmu pucat pasi, ahh.. Kasihan sekali lelaki-ku ini.

"Aku gak kenapa kenapa kok Jiddi! Aku cuma kecapekan..." Sambungku, masih lemah

"Jidda.. Please don't make me worry! I don't wanna loose you. Even in a second" jawabmu ketakutan, aku lihat bulir keringat jatuh dari matamu. Mata? Itu bukan keringat, itu.... Airmata. Kamu menangis.

Ya Allah, sebegitu khawatirnya kah kamu terhadapku bunny?

Aku ternyata tidak sadarkan diri. Fey berkata sudah 1 jam aku pingsan diparkiran. Dengan penuh kepanikan ia beberapa kali mencoba membangunkanku, ketakutan sempat menyelimuti pikirannya tatkala aku tidak juga bereaksi atas usaha untuk membuatku siuman.

Aku sendiri tidak ingat bagaimana awalnya aku pingsan diparkiran itu. Yang aku ingat hanyalah kepalaku terasa berat, lalu lenyap! Aku tidak ingat apa apa, hanya ada lelaki berbadan kekar ke bapak-an yang menuntunku entah kemana. Namun ditengah perjalanan yang ia tuntun, aku mendengar Fey, lalu aku pun berpamitan untuk menghampiri Fey.

Lalu aku tersadar. Dan disinilah aku tergeletak lemah, diparkiran salah satu mall elit di Surabaya, setelah menghadiri acara ulang tahun anak salah satu teman milisku.

Aku pun segera diajak pulang oleh Fey. Fey tidak lantas mengantarkanku ke mess. Ia mengajakku ke rumahnya. Nampak ia sangat khawatir dengan kondisi badanku yang mulai drop. Ya, memang beberapa hari yang lalu aku sempat pula diboyong ke klinik oleh Fey karena demam. Padahal Fey sendiri ketika itu sedang meriang dan flu berat.

"Mba cicil kenapa? Mba itu loh, jangan terlalu dipikirkan kalau ada masalah" ucap mama Fey setibanya aku dirumah mereka.

"Iyo loh cil, jangan terlalu capek.. Kamu kan mau ada acara besok lusa" kakak Fey menambahkan

"Iya mba,.." Jawabku parau.

Keluarga ini, bagaimana mungkin aku bisa melepaskannya. Mereka begitu baik dan perhatian.



3 comments:

Anonymous said...

Ciciiiillll....i'm so envy...kapan yah ada yg bilang ke gw 'would u marry me' **sigh

cicilia coprina said...

hehehe... someday you'll find him, or he'll find you.. soon! gw jg ga nyangka kok me, lo liat sendiri kan prosesnya cepet... jodoh itu ga ada yang menduga :). tapi walo gimana pun single isn't bad too.. bisa menikmati hidup kan? jalan2, beli ini itu. santai aja

Unknown said...

'would u marry me' tamara

Post a Comment