Kala itu di suatu tempat rekreasi. kami menikmati rencana liburan yang sudah sangat aku tunggu. menghabiskan waktu bersama dia yang tiba dari jauh. Ditemani keluarga. Aku bahagia namun sedikit resah. entah mengapa rasa tidak tenang menghampiri ku sejak seminggu yang lalu. Namun aku tetap menenangkan hati, berharap semua aman terkendali, dan apa yang aku takuti tidak terjadi.
Jakarta terasa begitu panas pada hari itu,,aku merasa begitu pedih, hingga ke hati.. namun tetap tidak tahu apa yang terjadi, dan aku pun tetap diam membisu..Kami berdua menunggu mereka bermain, melihat mereka menikmati liburannya, dan menanti disudut taman. Kami tampak seperti orang lain, saling terdiam, seolah tidak saling mengenal. Aku membuka pembicaraan,,, mencoba memberikan senyuman termanis yang aku miliki.
Aku bertanya, "semua tugas sudah aku selesaikan, kuliah, kerja, bahkan menunggumu pulang... lalu bagaimana rencana kita??" tanyaku.
Kamu tak bergeming, diam, menghela nafas, dan tak memandangku, membuang muka, menghindari kontak mata dengan ku. Ada apa denganmu? tanya ku dalam hati.
" kita tidak akan mungkin bersatu,.." jawabmu menggantung
"kenapa?" tanyaku yang tak puas atas jawabanmu
"aku tidak sempurna, aku laki - laki yang pernah melakukan kesalahan.. aku sudah melakukan hubungan terlalu jauh dengan mantanku..." jawabmu terbata-bata
"lalu masalahnya dimana?" jawabku mencoba menerima kondisi yang ada
kamu menghela nafas berkali kali, mencoba menampik tatapan mataku yang menyelididk
"aku bertanya, jangan terlalu banyak menghela nafas, suara mu masih tersisa kan???" jawabku dengan tegas
"akuu,.. akuuu... aku.. dengan mantanku sudah terlalu jauh..."
"LALU MASALAHNYA DIMANA???KAMU BERBICARA DENGAN AKU ATAU BERGUMAM??LIHAT MUKA AKU... KAMU MENGANGGAP AKU ADA ATAU TIDAK SIH?/..." tanya ku mulai geram... " dia siapa?"tanya ku lebih lanjut.. "nissa?" aku menyelidik
*mengangguk* "iiya...."jawabmu sambil menunduk
hmmmfffhh... "lalu??" tanya ku masih mencoba bersabar
"dia hamil sudah 3 bulan, aku baru tahu kemarin, pas lebaran hari pertama, sebelumnya aku selalu bertanya padanya, dia bilang dia sudah dapat, aku juga dibohongi!........." jawabmu membela diri
bagai tersambar meteor disiang bolong, aku tercengang mendengar pengakuanmu...
9 bulan aku menunggu kamu,mengikuti apa yang diingiinkan keluargamu, mencoba menjaga perasaanmu,....
"kapan kamu akan menikahi dia??"tanya ku tak sabar
"seecepatnya..."
"bagus.. memang seharusnya begitu..."
seketika itu juga aku merasa jijiiiiiik sekali dengan dia, lelaki yang begitu aku cinta, yang aku tunggu dan aku banggakan,, mengkhianatiiku, tidak hanya bermesraan dengan wanita lain, namun juga melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan...
Ya Tuhaaan.. salah siapa ini???????
dia masih tetap mengoceh... membela diri, menerangkan ini itu dan segala hal nya...
dan aku, tak mendengar satupun apa yang Ia katakan... termenung!
"kita pulang.. kamu harus menceritakan ini kepada keluargaku, apapun keputusan dari keluargaku, kamu harus menerimanya....."
"iyaaa..."jawabmu lunglai..
hujan deras, dengan jarak pandang yang hanya 3 meter... mataku memandang langit, aku ingin menangis sederas hujan itu, namun aku tidak mampu... aku tidak ingin terlihat lemah...
perjalanan terasa sangat lama, tidak seperti saat berangkat, Seandainya.... hah.. masih perlukah aku berandai andai???
Jakarta, 13 Sept 2010
0 comments:
Post a Comment